Profil Najelaa Shihab Alumni Psikologi Ui Yang Sukses Mendirikan Sekolah : Anakui

Hari rabu, hari raya rindu. Kita ketemu jam 8 malam nanti di Trans7. Masih bersama saya, Najwa Shihab, menemani anda di Mata Najwa…

Familiar dengan ucapan di atas? pastinya. Siapa yang gak kenal dengan sosok Najwa Shihab. Seorang presenter, aktivis, wartawan, dan banyak lagi peran yang dimiliki oleh wanita yang akrab dipanggil Mbak Nana ini. Karirnya dalam dunia jurnalistik tidak perlu diragukan lagi. Mulai dari isu politik sampai dengan kemanusiaan, semua sudah habis dikupas dengan tajam olehnya. Oh ya, ditambah lagi dan yang pastinya ikut membanggakan, beliau juga merupakan alumni Universitas Indonesia tepatnya dari Fakultas Hukum.

Oke cukup dulu membahas tentang Mbak Nana, sekarang kita akan beralih ke Mbak Elaa. Kalian kenal gak? Menurutku kalian keterlaluan sih kalau sampai gak kenal dan gak tahu profil dari Mbak Elaa! Padahal sosoknya gak kalah hebat dari adiknya. Hah adiknya? Siapa?.. Yap! Mbak Elaa atau lengkapnya Mbak Najelaa Shihab, merupakan kakak kandung dari Mbak Najwa Shihab. Beliau merupakan seorang pendidik yang banyak memberikan kontribusi pada pergerakan dunia pendidikan Indonesia.

Lahir di Surakarta, 11 September 1976, Mbak Elaa menempuh pendidikan sarjana dan pascasarjana-nya di Universitas Indonesia, tepatnya di Fakultas Psikologi. Oleh karena itu, gak heran kalau Mbak Elaa juga menyandang gelar psikolog. Pada tahun 1998 sampai dengan 2002, beliau menjadi tenaga pengajar di Fakultas Psikologi UI untuk mata kuliah Psikologi Perkembangan, Kognitif dan Belajar pada Anak, Perkembangan Keluarga, Metode Respons Skala Psikologi, dan seminar skripsi.

Cita-cita untuk berkarir dalam dunia pendidikan sebetulnya sudah tumbuh sejak Mbak Elaa duduk di bangku sekolah dasar. Menurutnya, ia selalu suka untuk belajar, dan pendidikan yang tersedia bagi anak Indonesia dianggapnya cukup memperhatikan karena menghambat potensi yang dimiliki masing-masing individu. Makanya, keputusannya untuk menjadi bagian dari Fakultas Psikologi UI disebabkan karena selama ini, beliau merasa bahwa dunia pendidikan Indonesia hanya menekankan pada benda mati seperti kurikulum. Aspek yang paling penting dan selalu berubah setiap waktunya yaitu manusia, selalu luput dari perhatian.

BACA JUGA: Mengenal Tes Psikologi Yang Sering Digunakan Untuk Seleksi

Langkah awal yang beliau ambil untuk mendobrak dunia pendidikan Indonesia adalah dengan mendirikan Sekolah Cikal. Bayangin, di usianya yang baru menginjak 23 tahun, beliau sudah mendirikan sekolah. Kebayang gak tuh seberapa berani dan kerennya Mbak Elaa dalam mengambil keputusan ini? Kalau sobat AnakUI.com sendiri, di usia ke-23, sudah berani mengambil keputusan apa?

Yang membedakan Cikal dari sekolah lainnya di Indonesia adalah adanya penekanan pada pengembangan karakter anak, baik dari sisi kecerdasan, emosional, spiritual, dan juga moral. Sekolah ini juga mengajak seluruh bagian dari murid untuk ikut belajar, seperti guru dan orangtua dengan mendirikan berbagai gerakan pendidikan yang berkaitan. Misalnya seperti Komunitas Guru Belajar, Kampus Guru Cikal, Keluarga Kita, Ini Budi, dan lainnya.

Selain dari Sekolah Cikal dan asosiasinya, Mbak Elaa ternyata juga berkutat lho dalam dunia menulis. Seperti yang kita ketahui, Mbak Elaa ikut mendirikan Lentera Hati, penerbit dari buku-buku bertopik Agama Islam dan umum. Dalam sisi humanitas, Mbak Elaa bersama dengan perempuan hebat lainnya, mendirikan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI). Gak jauh-jauh sebetulnya dari dunia pendidikan, asosiasi ini ternyata bergerak dalam edukasi para ibu dalam hal menyusui dan memiliki misi untuk meningkatkan persentase ibu menyusui di Indonesia.

Oh ya, satu lagi ide dari Mbak Elaa yang mungkin sudah cukup akrab di kalangan mahasiswa. Ada yang tahu platform Rencanamu.id? Iya, platform daring yang berfokus pada persiapan murid dalam memilih jurusan kuliah dan karir secara gratis. Waduh-waduh.. banyak banget ya gebrakan yang dilakukan oleh Mbak Elaa ini. Yakin deh pas kuliah bukan tipe mahasiswa kupu-kupu!

Keren ya Mbak Elaa ini? Sekali menjadi pendidik, selamanya akan tetap menjadi seorang pendidik.. Dan juga tentunya akan terus belajar! Gimana? Terinsipirasi gak nih untuk menjadi The Next Mbak Najelaa Shihab?

Sumber Referensi :